Analisis Kapasitas Infiltrasi Pada Variasi Tutupan Lahan Dengan Metode Horton di Kota Palangkaraya
DOI:
https://doi.org/10.28926/briliant.v7i3.994Keywords:
Air Hujan, Infiltrasi, interaksi, Tutupan lahan, Metode HortonAbstract
Air hujan, sebelum mencapai permukaan tanah, biasanya akan tertahan oleh vegetasi dan dapat mencapai permukaan tanah jika permukaannya tidak kedap air. Hujan yang jatuh sebagian meresap kedalam tanah dan melimpas menjadi aliran permukaan. Kondisi ini berdampak pada air hujan yang turun akan menghambat resapan air kedalam tanah yang menimbulkan genangan dibeberapa titik di kota Palangka Raya. Infiltrasi merupakan hal penting dalam siklus hidrologi khususnya pada proses pengalihragaman hujan menjadi aliran sungai. Dengan adanya infiltrasi optimal, maka limpasan permukaan akan terkendali. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui laju infiltrasi dengan Variasi Permukaan Tanah di Kota Palangka Raya. Metode yang digunakan adalah perhitungan kapasitas infiltrasi aktual dan metode Horton. Hasil Penelitian menunjukan titik IN01 memiliki kapasitas infiltrasi 0.06 cm/jam dan volume total infiltrasi adalah 2.44 cm/jam dan kelas infiltrasi nilai 2.44 cm/jam termasuk kelas sedang. Berdasarkan klasifikasi tingkat infiltrasi berpotensi aliran permukaan antara tinggi dan sedang. Pada titik IN02 memiliki kapasitas infiltrasi 1.94 cm/jam dan volume total infiltrasi 3.98 cm/jam dan termasuk kelas sedang, serta pada klasifikasi tingkat infiltrasi berpotensi aliran permukaan antara tinggi dan sedang. Pada titik IN03 memiliki kapasitas infiltrasi 0.07 cm/jam dan volume total infiltrasi 2.59 cm/jam dan termasuk kelas sedang pada klasifikasi tingkat infiltrasi, serta berpotensi aliran permukaan antara tinggi dan sedang. Tingginya kepadatan tanah mempengaruhi infiltrasi, kepadatan tanah ini terjadi akibat benturan oleh hujan ke permukaan tanah
References
Ashdak, Chay, (1995), Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Gajah Mada University Press
Bambang Triatmojo, (2008), Hidrologi Terapan. UGM-Yogyakarta
Bismi Anisa, (2018), Penerapan Model Horton Untuk Kuantifikasi Laju Infiltrasi. Departemen Teknik Sipil, Universitas Islam Riau, Jurnal Saintis Vol. 18, No. 1, April 2018
Cindy, Abdul, Anthon, (2017), Metode Infiltrasi Pada Berbagai Penggunaan Lahan di Desa Tulo Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi. Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako. Jurnal Agrotekbis 5 (3), Juni 2017
M. Kusumawardani, (2011), Karakteristik Infiltrasi Tanah Pada Penggunaan Lahan Pertanian di Desa Sukaresmi, Kecamatan Megamendung, Kab. Bogor. Institut Pertanian Bogor.
Seyhan, Ersin, (1990), Dasar-dasar Hidrologi, Gajah Mada University Press
Sosrodarsono, S., (1993), Hidrologi Untuk Pengairan, Jakarta: PT. Pradya Paramita
S. H. Brotowiryatmo, (1993), Analisis Hidrologi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
SNI 7752:2012, (2012), Tata Cara Pengukuran Laju Infiltrasi Tanah di Lapangan Menggunakan Infiltrometer Cincin Ganda. Badan Standarisasi Nasional Indonesia
Sudarmanto, Buchori, Sudarno, (2013), Perbandingan Infiltrasi Lahan Terhadap Karakteristik Fisik Tanah, Kondisi Penutupan Tanah, dan Kondisi Tegakan Pohon Pada Berbagai Jenis Pemanfaatan Lahan. Magister Ilmu Lingkungan, UNDIP, Semarang. Jurnal Geografi
Todd, David K, (2005), Groundwater Hydrogeology, University of California