Mapping Perubahan Anatomi Musculus Face Pada Pemberian Paparan Inframerah dengan Akupuntur
DOI:
https://doi.org/10.28926/briliant.v7i3.990Keywords:
Akupuntur, inframerah, face, regresi linearAbstract
Relaksasi pada otot wajah dapat melancarkan metabolisme tubuh dan mekanisme otot serta dapat menghilangkan kelelahan. Adanya kelelahan pada wajah memunculkan pengaruh pada anatomi musculus face (otot wajah). Terapi untuk mengurangi kelelahan yang tampak pada musculus face dapat berupa terapi inframerah dan akupuntur. Penelitian ini membandingkan diantara kedua jenis terapi tersebut. Metode yang digunakan yaitu deskriptif analitik. Populasi terdiri dari pasien yang mengalami kelelahan. Sampel diperoleh dari 30 pasien, yaitu 15 orang terapi inframerah dan 15 akupuntur. Hasil data pasien menunjukkan terapi akupuntur seminggu 2 kali selama 30 menit, minimal 3 kali dan selama waktu 2 minggu menunjukkan hasil pada musculus face mengalami relaksasi dan terasa lebih elastis, gerakan motorik otot wajah terasa lebih lentur dan lebih sehat dibandingkan dengan terapi inframerah dengan penyinaran berjarak 50 cm, dalam seminggu 2-3 kali. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian paparan inframerah dengan akupuntur, pada musculus face lebih cepat mengalami relaksasi, otot lebih kenyal dan lentur dibandingkan yang mendapatkan terapi inframerah.References
Haulussy, R. M., Borolla, I. J., Paliyama, M. J., Huwae, L. B. S., Fakultas, M., & Universitas, K. (2021). Hasil Penelitian Perbandinagn Efek Terapi Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation ( TENS ) dan Infra Red ( IR ) dalam Pengurangan Nyeri pada Penderita Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura. Profil Kesehatan Provinsi Maluku
Khatri, S. M. (2018). Elektroterapi. Jakarta: EGC.
Kwon HJ, Choi JY, Lee. MS., Kim YS, Shin BC, K. J. (2015). Acupuncture for the sequelae. of Bell’s palsy: a randomized. controlled trial. Trials. https://doi.org/10.1186/s13063-015-0777-z
Nurcipto, D., & Gandha, G. I. (2017). Pengendalian Dosis Inframerah pada Alat Terapi Menggunakan Pulse Width Modulation(PWM). Setrum : Sistem Kendali-Tenaga-Elektronika-Telekomunikasi-Komputer, 6(2), 194. https://doi.org/10.36055/setrum.v6i2.2512
S I Pratiwi, Karlina, I. R. (2021). Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Bell’s Palsy Sinistra Dengan Modalitas Infra Red, Electrical Stimulation (Faradik) Dan Massage Di Rsud Cililin. Jurnal Stikes Sitihajar, 3(3), 103–110. Retrieved from http://jurnal.stikes-sitihajar.ac.id/index.php/jhsp
Soepomo, P. (2014). Visualisasi Teknik Pengobatan Akupuntur dengan Animasi 3d. Jurnal Sarjana Teknik Informatika, 2(2), 444–450.
Sukanta, P. O. (2008). Pijit Wajah Untuk Kecantikan dan Kesehatan. Jakarta: Penebar Plus.
Vinck, E., Cagnie, B., Coorevits, P., Vanderstraeten, G., & Cambier, D. (2002). Pain reduction by infrared light-emitting diode irradiation: A pilot study on experimentally induced delayed-onset muscle soreness in humans. Lasers in Medical Science. https://doi.org/10.1007/s10103-005-0366-6