Desain Rencana Pemasangan Structural Health Monitoring System Jembatan Rangka Baja (Studi Kasus : Jembatan Sendangmulyo)
DOI:
https://doi.org/10.28926/briliant.v7i2.974Keywords:
Structural Health Monitoring System, Evaluasi Dini, Sensor, Jembatan Rangka BajaAbstract
Negara Indonesia memiliki banyak daratan – daratan yang di kelilingi pegunungan ataupun sungai. Insfrastruktur yang bisa digunakan sebagai penghubung dari satu daratan ke daratan lainnya bisa meggunakan struktur jembatan. Struktur jembatan adalah konstruksi yang penting untuk Indonesia karena salah satu insfrastruktur penunjang untuk aktivitas – aktivitas masyarakat. Structural Health Monitoring System dapat menjadi metode pilihan yang bisa digunakan untuk melakukan perawatan setiap saat pada struktur jembatan, melihat pentingnya struktur tersebut bagi masyarakat. Agar penerapan metode Structural Health Monitoring System berjalan maksimal di perlukan desain rencana yang matang. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui type sensor, jumlah sensor dan penempatan sensor yang efektif dalam rangka penempatan Structural Health Monitoring System pada struktur jembatan rangka baja Sendangmulyo Rowosari Semarang. Struktur jembatan rangka baja Sendangmulyo Rowosari dibangun untuk menunjang kebutuhan insfrastruktur, ekonomi dan sosial di daerah tersebut, Hasil analisa menunjukkan 7 jenis sensor yang sebaiknya digunakan pada struktur jembatan Sendangmulyo Rowosari Semarang. Posisi penempatan sensor ada di bagian pylon, deck, rangka bagian kanan kiri struktur jembatan.References
Direktorat Jenderal Bina Marga. 2012. Survey Kondisi Jembatan. Semarang : Direktorat Jendral Bina Marga.
Direktorat Jenderal Bina Marga, 2013. Pedoman SHMS Sederhana Pada Konstruksi Jembatan Bentang Panjang. Jakarta, Indonesia.
Ines, F., & Jorge, B. 2010. A Systematic Approach For Maintenance Budgeting Of Buildings Façades Based On Predictive And Preventive Strategies. Journal Construction and Building Materials. Vol 24. pp. 1718-1729. https://doi.org/10.1016/j.conbuildmat.2010.02.017.
Kementrian PUPR. 2011. Sistem Monitoring Kesehatan Struktur – Penilaian Kondisi dan Kriteria Peralatan Monitoring. Bandung : Kementrian PUPR
Kementrian PUPR. 2015. Pedoman Persyaratan Umum Perencanaan Jembatan. Jakarta : Kementrian PUPR
Nababan, P. H. A., Structural Health Monitoring System Alat Bantu Mempertahankan Usia Teknis Jembatan. 2008. Proceeding of one day seminar construction and maintenance of main span suramadu bridge, Surabaya.
Neves, C. 2017. Structural Health Monitoring of Bridges. Department of Civil and Architectural Engineering, Stockholm, Sweden.
Putra, S. A., Sani, G. A. A., Nurwijaya, A. T., Anandadiga, A., Wijayanto, P. B., Trilaksono, B. R., & Riyansyah, M. (2018). Sistem Penilaian Kondisi Jembatan Menggunakan Respons Dinamik dengan Wireless Sensor Network. Jurnal Nasional Teknik Elektro dan Teknologi Informasi (JNTETI), 7(3), 338–343. https://doi.org/10.22146/jnteti.v7i3.444
Spencer, B. F. Jr., & Cho, S. 2011. Wireless Smart Sensor Technology for Monitoring Civil Infrastructure: Technological Developments and Full-scale Applications. Journal Civil and Environmental Engineering.
Supriyadi, B., & Muntohar, A. 2007. Jembatan. Yogyakarta : Beta Offset.




