Kebahagiaan Otentik pada Anak Jalanan Ditinjau dari Penerimaan Diri dan Dukungan Sosial
DOI:
https://doi.org/10.28926/briliant.v7i1.824Keywords:
Kebahagiaan otentik, penerimaan diri, dukungan social, anak jalananAbstract
Anak yang tinggal dan bekerja di jalanan menghadapi kehidupan yang keras dan penuh tantangan. Di sisi lain sama seperti manusia pada umumnya, mereka juga memiliki emosi baik emosi positif maupun negatif. Emosi positif yang dimiliki akan membawanya menuju kebahagiaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kebahagiaan otentik pada anak jalanan, ditinjau dari penerimaan diri dan dukungan sosial. Subjek dalam penelitian ini adalah 42 anak jalanan yang berada di bawah naungan UPTD Kampung Anak Negeri Surabaya dan Komunitas Save Street Children (SSC). Penelitian ini merupakan penelitian korelasional. Pengambilan data dilakukan dengan teknik convenience sampling. Alat ukur yang digunakan adalah The Perma Profiler, Ryff Psychological Well Being, dan Multidimensional Scale of Perceived Social Support. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerimaan diri tidak berkorelasi dengan kebahagiaan otentik pada anak jalanan, sedangkan dukungan sosial memiliki korelasi positif yang sangat signifikan dengan kebahagiaan otentik pada anak jalanan.
References
Adityawarman, D. (2019). Optimisme dan Dukungan Sosial terhadap Self-Efficacy Anak Jalanan. Jurnal of Psychology, 7(2). https://doi.org/http://dx.doi.org/10.15408/tazkiya.v7i2.13473
Cénat, J. M., Derivois, D., Hébert, M., Amédée, L. M., & Karray, A. (2018). Multiple traumas and resilience among street children in Haiti: Psychopathology of survival. Child Abuse and Neglect, 79(June 2017), 85–97. https://doi.org/10.1016/j.chiabu.2018.01.024
Conticini, A. (2005). Urban livelihoods from children’s perspectives: Protecting and promoting assets on the streets of Dhaka. Environment and Urbanization, 17(2), 69–81. https://doi.org/10.1177/095624780501700206
Dankyi, E., & Huang, K. Y. (2021). Street Children in Ghana’s Golden Triangle Cities: Mental Health Needs and Associated Risks. Child Psychiatry and Human Development, 0123456789. https://doi.org/10.1007/s10578-021-01223-5
Elfida, D., Milla, M. N., Mansoer, W. W. D., & Takwin, B. (2021). Adaptasi dan uji properti psikometrik The PERMA-Profiler pada orang Indonesia. Persona:Jurnal Psikologi Indonesia, 10(1), 81–103. https://doi.org/10.30996/persona.v10i1.4986
Fetty Familda. (2021). Perlindungan Anak Jalanan di Era Pandemi. Puspensos@kemsos.Go.Id. https://puspensos.kemensos.go.id/perlindungan-anak-jalanan-di-era-pandemi#:~:text=Berdasarkan data Kementerian Sosial yang,9.113 anak jalanan di Indonesia.&text=Hal ini sangat memprihatinkan mengingat,dikarenakan keberadaan mereka di jalanan.
Hasan, M. . (2017). Street children’s use of social support against everyday abuse in Bangladesh. Child & Youth Service, 38(4), 285–301. https://doi.org/https://doi.org/10.1080/0145935X.2017.1326307
Herlina, A. (2014). Kehidupan anak jalanan di Indonesia : faktor penyebab, tatanan hidup dan kerentanan berperilaku menyimpang. Pusat Pengkajian, Pengolahan Data Dan Informasi (P3DI) Sekretariat, 5(2), 145–155.
Hurlock, E, B. (2006). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Edisi kelima (Jakarta). Erlangga.
Kopoka, A. P. (2000). The Problem of Street Children in Africa: An Ignored Tragedy. International Conference on Street Children and Street Children’s Health in East Africa.
Lazarus, R. . (1991). Emotion and Adaptation. 21. https://doi.org/10.2307/2075902
Mizen, P., & Ofosu-Kusi, Y. (2010). Asking, giving, receiving: Friendship as survival strategy among Accra’s street children. Childhood, 17(4), 441–454. https://doi.org/10.1177/0907568209350511
Mutiara, P. (2020). Penanganan Anak Terlantar Butuh Komitmen. Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia Dan Kebudayaan. https://www.kemenkopmk.go.id/penanganan-anak-terlantar-butuh-komitmen#:~:text=Berdasarkan data Kementerian Sosial yang,di Indonesia sebanyak 67.368 orang.
Oppong Asante, K., & Onyeaka, H. (2021). The mediating role of social support in the relationship between stigma and emotional distress among homeless adolescents in Ghana. Psychology, Health and Medicine, 00(00), 1–9. https://doi.org/10.1080/13548506.2021.1887501
Puspita Dewi, E. M. (2016). Konsep Kebahagiaan Pada Remaja Yang Tinggal Di Jalanan, Panti Asuhan Dan Pesantren. Inquiry, 7(1), 231143.
Rahayu, A. P. (2017). Perilaku Anti Sosial Anak Jalanan Usia Dini Di Kota Surabaya ( Studi Kasus Anak Jalanan Usia Dini di Kawasan Jembatan Merah ). Perilaku Anti Sosial Anak Jalanan Usia Dini Di Kota, 3(3c), 261–272. http://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/Pedagogi/article/download/1142/922
Sarafino, E. P., & Smith, T. W. (2012). Health psychology : biopsychosocial interactions / Edward P. Sarafino, Timothy W. Smith. In New Jersey : John Wiley & Sons.: Vol. 7th ed.
Seligman. (2005). Authentic Happiness: Menciptakan Kebahagiaan dengan Psikologi Positif. PT. Mizan Pustaka.
Veenhoven, R. (2009). Greater happiness for a greater number: is that possible and desirable?
Wilson, J. M., Weiss, A., & Shook, N. J. (2020). Mindfulness, self-compassion, and savoring: Factors that explain the relation between perceived social support and well-being. Personality and Individual Differences, 152(April 2019), 109568. https://doi.org/10.1016/j.paid.2019.109568
Zimet, G. D., Dahlem, N. W., Zimet, S. G., & Farley, G. K. (1988). The Multidimensional Scale of Perceived Social Support. Journal of Personality Assessment, 52(1), 30–41. https://doi.org/10.1207/s15327752jpa5201_2