Analisis Kondisi Lingkungan Fisik dan Sosial Ekonomi Masyarakat di Daerah Aliran Sungai Brantas Akibat Penambangan Pasir (Studi Kasus Kali Brantas Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar)
DOI:
https://doi.org/10.28926/briliant.v7i1.728Keywords:
DAS Brantas, Kondisi Lingkungan, Kondisi Sosial EkonomiAbstract
Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah suatu wilayah daratan yang merupakan kesatuan ekosistem dengan sungai dan anak-anak sungainya yang berfungsi menampung, menyimpan, dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau atau laut secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah topografis dan batas di laut sampai dengan daerah pengairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan (PP No.37 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai). Daerah Aliran Sungai memiliki peran yang sangat penting bagi siklus hidrologi, kemampuannya menjaga dan menjadi tempat untuk mengalirkan air dari hulu ke hilir sebagai sumber kehidupan menjadi jaminan yang akan menyatukan komponen biotik dan abiotik dalam menjaga keseimbangan lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi fisik lingkungan disekitar Kali Brantas akibat penambangan pasir dan mengetahui kondisi sosial ekonomi masyarakat disekitar Kali Brantas akibat penambangan pasir. Penelitian ini menggunakan cara pandang rasionalistik empiris, dimana permasalahan lingkungan yang dilihat akan dipaparkan secara logika. Dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Cara pengumpulan data, data primer diperoleh dengan survey langsung ke lokasi mengambil foto-foto kondisi eksisting dan data sekunder sebagai reverensi yang berhubungan dengan kerusakan lingkungan. Hasil dari survei lokasi kemudian dikaji untuk kemudian dibuat kesimpulan dan saran. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa kondisi lingkungan disekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas mengalami perubahan akibat adanya penambangan pasir dibeberapa tempat disepanjang aliran sungai. Kondisi sosial ekonomi masyarakat juga mengalami pergeseran karena perkembangan teknologi dan akulturasi budaya walaupun disatu sisi mereka masih memegang erat tradisi yang ada.
References
Asdak, C. 2004. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Universitas Gadjah Mada Press. Yogyakarta.
Fukuyama, F 1997. Social Capital and The Global Economy.
https://id.wikipedia.org/wiki/Sungai_Brantas Diakses pada Tanggal 20 September 2019 Pukul 06.25WIB.
https://www.mongabay.co.id/2015/12/14/begini-cara-restorasi-sungai-alaagus-maryono/ Diakses pada Tanggal 20 September 2019 Pukul 08.00.25WIB.
https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d4431605/gubernur-jatim-berburusampah-popok-di-sungai-brantas Diakses pada Tanggal 20 September 2019 Pukul 10.25WIB
Maryono, A. 2016. Reformasi Pengelolaan Sumber Daya Air. Universitas Gadjah Mada Press. Yogyakarta.
Mulyanto, H.R. 2007. Sungai dan SifatSifatnya. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Perusahaan Umum Jasa Tirta I. 2002. Review Studi Kelayakan Pengelolaan Sumber Daya Air (SDA) di Wilayah Sungai (SW) Jratunseluna. Malang.
Suripin. (2001). Pelestarian Sumberdaya Tanah dan Air. Yogyakarta : Andi.
Syaputri, M.D. 2017. Peran Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya dalam Pengendalian Pencemaran Air Sungai Brantas. Refleksi Hukum 1(2): 131-146. Undang-Undang Nomor 31 tahun 2004 tentang perikanan.




