Studi Sosio-Historis Tradisi Keilmuan dan Karakteristik Pendidikan Islam di Dusun Sekardangan
DOI:
https://doi.org/10.28926/briliant.v5i4.563Keywords:
Sosio-Historis, Institusi, Pendidikan Islam, KarakteristikAbstract
Proses terbentuknya institusi pendidikan Islam formal pertama di Dusun Sekardangan, merupakan sejarah panjang yang dimulai dari rumah kiai, langgar (mushalla), masjid, pesantren, dan madrasah diniyah. Tulisan ini bertujuan menggali sosio-historis berdirinya institusi pendidikan Islam formal pertama di dusun tersebut beserta karakteristiknya. Penelitian kualitatif dengan pendekatan diskriptif-analitis ini menyebutkan bahwa MI Miftahul Huda 01 dan TK Al-Hidayah 01 merupakan institusi pendidikan Islam formal yang dahulu berawal dari pendidikan Islam di rumah-rumah kiai persis sebagaimana pendidikan Islam awal jaman Nabi Muhammad SAW yang berada di rumah sahabat Al-Arqam (Dar al-Arqam). Pertama, karakteristik pengajaran Islam masa awal berdirinya dusun menggunakan tembang-tembang macapat dan syair-syair lainnya. Kedua, karakteristik pengajaran sebelum formal menggunakan sistem pengajaran tradisional berupa sorogan, bandongan, musyawarah, dan ceramah/tablig. Ketiga, karakteristik ketika telah menjadi formal dilakukan melalui sistem pembelajaran modern dengan beragam metode pengajaran, di antaranya: metode ceramah, diskusi, eksperimen, demonstrasi, pemberian tugas, sosiodrama, drill, kerja kelompok, tanya jawab, proyek, dan lainnya.References
Al-Abrashi, M. Athiyah (1969). Al-Tarbiyah Al-Islamiyah Wa Falasifatuha. Qahirah: Isa Al-Baby al-Halaby).
Arifin, M (2002). Perbandingan Pendidikan Islam. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Bilgrami, Hamid Hassan dan Syed Ali Ashraf (1985). The Concept of an Islamic University. Cambridge: The Islamic Academy.
Bogdan, Robert C. & Sari Knopp Biklen (1998). Qualitative Research for Education: An Introduction to Theory and Methods. London: Allyn and Bacon.
Daulay, Haidar Putra (2009). Sejarah Pertumbuhan dan Pembaruan Pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta: Kencana.
Dhofier, Zamakhsyari (1994). Tradisi Pesantren: Studi tentang Pandangan Hidup Kyai. Jakarta: Penerbit LP3ES.
Kamsinah (2008). Metode dalam Proses Pembelajaran Studi tentang Ragam dan Implementasinya. Lentera Pendidikan, Vol. 11, No. 1, Juni 2008: 101-114.
Langgulung, Hasan (2003). Pendidikan Islam dalam Abad ke 21. Jakarta: Pustaka Al-Husna Baru).
Muhadjir, Noeng (1996). Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Rake Sarasin.
Nazir, Moh (2011). Metode Penelitian. Jakarta: Penerbit PT. Ghalia Indonesia.
Nizar, Samsul (2005). Reformasi Pendidikan Islam Menghadapi Pasar Bebas. Jakarta: The Minagkabau Faoundation.
Partanto, Pius S., dan M. Dahlan Al-Barry (1994). Kamus Ilmiah Populer. Surabaya: Arkada.
Shofwan, Arif Muzayin (2016). Sekelumit Kisah Bumi Sekardangan dari Masa ke Masa. Blitar: The Post institute.
Soebahar, Abd. Halim (2002). Wawasan Baru Pendidikan Islam. Jakarta: Penerbit Kalam Mulia.
Stake, Robert E., “Case Studies”, dalam Norman K. Denzin & Yvonna S. Lincoln (ed.), 1994. Handbook of Qualitative Research. London: Sage Publications.
Tim Penyusun (1990). Sekilas tentang Masjid Baitul Makmur Sekardangan Kanigoro Kabupaten Blitar. Blitar: Ta’mir Masjid Baitul Makmur.
Ramayulis (2002). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia.
Shalabi, Ahmad (1954). History of Muslim Education. Beirut: Dar Al-Kasyaf.
Qomar, Mujamil (2007). Pesantren Dari Transformasi Metodologi Menuju Demokratisasi Institusi. Jakarta: Erlangga.
Ziemek, Manfred (1986). Pesantren dalam Perubahan Sosial, terj. Butche B. Soendjojo. Jakarta: Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M).