Peranan Nomor Kontrol Veteriner Terhadap Jaminan Mutu Keamanan Produk Hasil Peternakan

Authors

  • Lestariningsih Lestariningsih unu blitar
  • Muhammad Sabiqun Nada UNU Blitar
  • Muhammad Yusuf Yasin UNU Blitar
  • Siti Ropida UNU Blitar
  • Muhammad Khoirul Abidin UNU Blitar

DOI:

https://doi.org/10.28926/briliant.v5i1.437

Keywords:

NKV, GMP, SSOP, dan ASUH

Abstract

Bahan pangan asal ternak seperti daging, telur, dan susu  maupun olahannya mudah tercemar oleh mikroba yang menyebabkan bahan pangan asal ternak mudah rusak. Jika produk rusak dikonsumsi maka dapat berbahaya bagi konsumen. Oleh karena itu perlu dilakukan penyimpanan. Dalam proses tersebut diperlukan kontroling yang bertugas mengawasi dan memberikan kontrol terhadap keamanan pangan produk diantaranya Nomor Kontrol Veteriner (NKV). Nomor Kontrol Veteriner merupakan sertifikat yang berfungsi sebagai bukti tertulis yang sah suatu unit usaha peternakan yang telah memenuhi persyaratan higiene sanitasi sebagai dasar kelayakan jaminan keamanan pangan asal hewan. Permohonan memperoleh NKV salah satunya bertujuan untuk pengawasan dan juga pemantauan keamanan pangan asal hewan, serta pelacakan terhadap permasalahan yang berkaitan dengan keamanan pangan asal hewan, dan NKV juga dapat menjadi identitas dari suatu unit perusahaan tersebut.

References

Ananta, R. (2008). Sistem managemen mutu dan keamanan pangan pada perusahaan jasa boga. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, 2(6), 263 - 272.

Astuti, A., Pratama, Y., & Setiani, B. E. (2019). Analisis pola konsumsi dan pengetahuan konsumen terhadap keamanan pangan produk bakso curah di Kecamatan Tembalang Semarang. Jurnal Teknologi Pangan, 3(2), 181 - 185.

Atmoko, T. (2017). Peningkatan higiene sanitasi sebagai upaya menjaga kualitas makanan dan kepuasan pelanggan di Rumah Makan Dhamar Palembang. Khasanah Ilmu Jurnal Pariwisata dan Budaya, 8(1).

Ayustaningwarno, F. (2014). Teknologi Pangan : teori praktis dan aplikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Azis, R., & Lestariningsih. (2018). Pelatihan pengolahan nugget sayuran untuk meningkatkan produktivitas anggota pendamping keluarga harapan di Desa Jatinom Blitar. Briliant : Jurnal Riset dan Konseptual, 3(2), 230 - 236.

Chotiah, S. (2020). Beberapa bakteri patogen yang mungkin dapat ditemukan pada susu sapi dan pencegahannya. Seminar Nasional prospek Industri Sapi Perah Menuju Perdagangan Bebas.

Juliyarsi, I., Melia, S., & Novia, D. (2019). Perbaikan sanitasi dan higienis kerupuk kulit IKM Aulia di Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat. Jurnal Dedikasi Masyarakat, 3(1), 26 - 35.

Katoch, V. (2003). Infections due to non tuberculous mycobacteria (NMT). Indian Journal Med Res., 290 - 304.

Kusumaningsih. (2010). Beberapa bakteri patogenik penyebab foodborne disease pada bahan pangan asal hewan. Jurnal Wartazoa, 20(3), 103 - 111.

Lestariningsih, Azis, R., & Khopsoh, B. (2019). Pelatihan pengolahan tepung telur untuk meningkatkan pengetahuan kelompok PKK dan kelompok wanita tani Desa Jatinom Kanigoro Blitar. Briliant : Jurnal riset dan Konseptual, 4(1), 22 - 26.

Mubarok, W. I., & Chayatin, N. (2009). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Salemba Medika.

Rizka, S. (2016). Perlindungan konsumen dalam transaksi elektronik. De Lega Lata, 1(2), 430 - 447.

Soeprapto, F., & Adriyani, R. (2009). Penilaian GMP dan SSOP pada bagian pengolahan makanan di Katering X Surabaya dengan metode Skoring sebagai prasyarat penerapa HACCP. The Indonesian Journal of Public Health, 6(1), 30 - 37.

Syakir, M. (2015). Dukungan teknologi peternakan dan veteriner dalam mewujudkan kedaulatan pangan hewani. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner.

Yuliati, Farida, N., Malaka, R., Prahesti, K., & Murpiningrum, E. (2015). Kualitas fisik susu segar kaitannya antara sanitasi, hygiene, dan adanya kontaminasi Listeria monocytogenes pada peternakan rakyat di Kabupaten Sinjai Sulawesi Selatan. Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan, 4(1), 23 - 27.

Published

2020-02-29

Issue

Section

Mathematics and Natural Science