Penerapan Teknik Make A Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Perbandingan dan Skala pada Siswa Kelas VI SD
DOI:
https://doi.org/10.28926/briliant.v2i3.68Keywords:
think talk write, prestasi belajar, ipsAbstract
Masih banyak guru dalam mengajar matematika masih menggunakan metode belajar klasikal yakni ceramah yang bagi siswa sangat membosankan. Padahal metode pembelajaran yang variatif sangat membantu siswa untuk memahami materi pelajaran, diantaranya untuk meningkatkan hasil pembelajaran matematika. Salah satu metode pembelajaran yang dapat membantu untuk meningkatkan pembelajaran matematika di sekolah dasar adalaj metode make a match. Penelitian ini merupakan penelitian tindakian kelas (PTK). Hasil Penelitian menunjukkan peningkatan  hasil dan ketuntasan belajar siswa, peningkatan hasil belajar siswa, di mana nilai hasil belajar siswa dari rata-rata pada studi awal hanya 50,91, naik menjadi 60,91 pada siklus pertama, dan 75,45 pada siklus kedua.References
Abdurrahman, Mulyono. 2006. Pendidikan Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka. Cipta
Arikunto, Suharsimi. 1996. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rhineka Cipta.
Crow, A., & Crow, L. 1984. Psychologi Pendidikan. Yogyakarta: Nur Cahaya.
Depdiknas. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Depdiknas. Jakarta.
Dimyati dan Madjiono, (1999), Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta
Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Depdikbud. Jakarta.
Ginting, Vera. 2005. Penguatan Membaca, Fasilitas Lingkungan Sekolah dan
Keterampilan Dasar Membaca Bahasa Indonesia serta Minat Baca Murid. Jakarta :Jurnal Pendidikan Penabur. No.04/ Th.IV/ Juli 2005
Hamzah B. Uno. 2007. Model Pembelajaran. Bumi Aksara. Jakarta.
Heruman. 2007. Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Hudoyo, Herman. 1997. Pengembangan Kurikulum Matematika di depan Kelas. Usaha Nasional. Surabaya.
Hurlock, E.B. 1993. Adolecent Development, McGraw-Hill, Kogakusha, Ltd. Tokyo.
Marlina 2004. Optimalisasi Penggunaan Alat peraga Untuk Mengatasi Kesulitan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Di Kelas II SDN Tanjung 2 Bojong Loa Kaler Kota Bandung; Skripsi, UPI. Bandung.
Mulyono, Anton. 1990. Kamus Besar Bahas Indonesia. Balai Pustaka. Jakarta.
Nashar, Drs. 2004. Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal dalam Kegiatan Pembelajaran. Delia Press. Jakarta.
Posavac, Emil J and Raymond G. Carey, 1980, Program Evaluation : Methods
and Case Studies, New Jersey : Pretince-Hall
Priatna, D. Ujang. (2005). Belajar Aktif dan Terpadu: Apa, Mengapa dan Bagaimana. Surabaya: Duta Graha Pustaka.
Ruseffendi, E.T. (1992). Dasar-dasar penelitian Pendidikan dan Bidang Non-Eksakta Lainnya. Cetakan Kedua. IKIP Semarang Press. Semarang.
Ruseffendi. (1991). Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya Dalam Pengajaran Matematika Untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: Tarsito.
Sardiman A.M, 1989, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Rajawali Press. Jakarta.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta
Sudjana Nana. 2004. Landasan Psikologi Pendidikan. Jakarta: Remaja Rosdakarya.
Sumantri, Mulyani dan Johar Permana. (1998). Strategi Belajar Mengajar. CV. Gramedia Press. Jakarta.
Suyanto. (1997) Pedoman Pelaksanaan Penelitian Kelas. Dirjen Dikti. Jakarta.
Usman, Uzer. 1995. Menjadi Guru Profesional. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung.
Wardani Sri, Teknik Pengembangan Silabus dan Program Penilaian Pembelajaran Matematika, Yogyakarta: PPPG matematika, 2004.
Wardani, I.G.A.K, Julaeha. S, dan Marsinah Ng. 2002. Pemantapan Kemampuan Profesional (Panduan). Universitas Terbuka. Jakarta.
Widiyarni, Dyah R. 2008. Keberhasilan Mengajar Belajar. Remaja Karya. Jakarta.
Wina Sanjaya. (2005). Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup