Deiksis pada Wacana Sastra Cerpen Bermuatan Kearifan Lokal Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia
DOI:
https://doi.org/10.28926/briliant.v4i4.402Keywords:
Deiksis, Cerpen, Kearifan LocalAbstract
Penelitian ini meneliti penggunaan deiksis pada cerpen tulisan mahasiswa program studi pendidikan Bahasa Indonesia semester tiga tahun akademik 2018/2019 yang selama ini belum pernah diketahui bentuk, jenis, dan makna bentuknya. Selain itu, didasarkan pada pentingnya fungsi-fungsi deiksis yang dimilikinya dalam penggunaan bahasa. Data penelitian ini berupa kata atau konstruksi sintaksis (frase atau lebih dari frase) yang menandai adanya tindak pengacuan terhadap sesuatu dengan unsur bahasa tertentu (deictic expression) yang memiliki fungsi penting diantaranya memunculkan acuan yang dimaksud oleh penutur ke dalam tuturannya. Mengkhususkan acuan tertentu dari sejumlah kemungkinan acuan, penggunaan deiksis serta perwujudan ekspresi deiksis dalam setip jenis yang dimunculkan.References
Cahyono, Bambang Yudi. (1995). Aplikasi Teori Skema, Unsur Teks, dan Metakognitif pada Pengajaran Membaca Bahasa Inggris. Malang: Proyek OPF IKIP Malang.
Cruse, Alan. (2000). Meaning in Languages. New York: Oxford University Press.
Djajasudarma, Fatimah. (1993). Semantic 1 Pengantar ke Arah Ilmu Makna. Bandung: Eresco.
Fillmore, Charles J. (1971). Toward a Theory of Deixis. PCLLU Papers 3, No. 4:219-242.
Finosa, L. (2004). Komposisi Bahasa Indonesia. Ende Flores: Insan Mulia.
Gee, James Paul. (2005). An Introduction to Discourse. New York: Routledge.
Halliday, M. A. K. dan Ruqaiya Hasan. (1992). Bahasa, Konteks, dan Teks: Aspek-Aspek Bahasa dalam Semiotik Sosial. (Penerjemah Sruddin Barori Tou) Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Johnstone, Barbara. (2008). Discourse Analysis. UK: Blackwell Publisher Ltd.
KBBI. (2002). Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Kridalaksana, H. (2008). Kamus Lingustik Edisi Keempat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Keraf, G. (2007). Argumentasi dan Narasi: Komposisi Lanjutan III. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
_____ . (1991). Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Lyons, John. (1977). Semantic. Cambridge: Cambridge University Press.
Nababan. P.W.J. (1987). Ilmu Pragmatik (Teori dan Penerapannya). Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Nurgiyantoro. Burhan. (1988). Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Purwo. B. K. (1984). Deiksis dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Rahardi, Kunjana. (2009). Sosiopragmatik. Jakarta: Erlangga.
Ramlan, M. (2003). Kalimat, Konjungsi dan Preposisi Bahasa Indonesia dalam Penulisan Karangan Ilmiah. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
_____ .(1987). Ilmu Bahasa Indonesia. Sintaksis. Yogyakarta: CV. Karyono.
Rosidi, Sakban. (2007). “Analisis Wacana Kritis Sebagai Ragam Paradigma Kajian Wacana (Critical Discurse Analysis as Variance of Paradigm Inquiry on Discourse)”. Makalah disajikan pada Sekolah Bahasa atas Prakarsa Mahasiswa Islam Komisariat Bahasa Universitas Islam Negeri (UIN) Malang pada tanggal 15 Desember 2007. Malang: Universitas Islam Negeri Malang.
Samsuri. (1987). Analisis Bahasa. Jakarta: Erlangga.
Soeparno. (2002). Dasar-dasar Lingustik Umum. Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogyakarta.
Verhaar, J. W. M. (1998). Asas-asas Linguistik Umum. Yogyakarta: Gadjah Mada Univercity Press.
Widdowson, H.G. (2004). Text, context, pretext. Victoria: Blackwell Publishing.
Wijana, I. D. P. (1998). Dasar-dasar Pragmatik. Yogyakarta: Andi Offset.