Peningkatan Struktur Kognitif Fisika Siswa SMK pada Pembelajaran Roket Air

Authors

  • Joko Tia Setiawan UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
  • Dhina Cahya Rohim Universitas Muhammadiyah Kudus
  • Ani Rusilowati Universitas Negeri Semarang

DOI:

https://doi.org/10.28926/briliant.v8i3.1403

Keywords:

Roket Air, Struktur Kognitif, Minat Belajar, Respons

Abstract

Kompetisi roket air merupakan pembelajaran menarik yang membuat siswa antusias, namun peningkatan struktur kognitifnya belum diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan kompetisi roket air pada pembelajaran fisika dan mencari peningkatan struktur kognitif fisika siswa. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai besar respons dan peningkatan struktur kognitifnya sehingga dapat dijadikan pertimbangan apabila diterapkan dalam pembelajaran khususnya di SMK Teknik. Sampel diambil dari peserta kompetisi roket air SMK Negeri 1 Cluwak yaitu siswa dari kelas dan angkatan yang berbeda. Peningkatan struktur kognitif ditentukan dengan rumus uji gain ternormalisasi dan uji signifikansi peningkatannya dengan uji t. Instrumen yang digunakan adalah tes peta konsep, angket minat dan angket respons. Pembelajaran fisika melalui kompetisi roket air membuat siswa berantusias dengan respons sebesar 83% meski minat belajarnya hanya 66%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan rata-rata struktur kognitif sebesar 0,15 (berkategori rendah), namun tetap menunjukkan hasil yang signifikan. Pembelajaran roket air sesuai untuk diterapkan pada siswa khususnya siswa SMK Teknik karena materinya lebih cenderung pada penerapan ilmu fisika daripada analisis rumusnya.

References

Anderson, L dan Karathwohl, D. (2015). Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom. Pustaka Pelajar.

Croasdell, D. T., Freeman, L. A., & Urbaczewski, A. (2003). Concept Maps for Teaching and Assessment. Communications of the Association for Information Systems, 12, 12: 397. https://doi.org/10.17705/1cais.01224

DePorter, B., Reardon, M., & Nourie, S. S. (2010). Quantum Teaching Mempraktikan Quantum Learning di Ruang-ruang Kelas. Kaifa.

Ganda, B., Lombok, J. Z., & Kumajas, J. (2019). Identifikasi struktur kognitif siswa dengan menggunakan peta konsep pada larutan asam-basa. Oxygenius Journal Of Chemistry Education, 1(1), 20–24. https://doi.org/10.37033/ojce.v1i1.72

Haryani, F. F., Amaliah, R., Fitrasari, D., & Viridi, S. (2016). Konsep fisika dalam gerak permainan roket air. SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS “Peningkatan Kualitas Pembelajaran Sains Dan Kompetensi Guru Melalui Penelitian & Pengembangan Dalam Menghadapi Tantangan Abad-21,†245–254.

Mahardika, E., Nurbaity, N., Ridwan, A., & Rahmawati, Y. (2018). Analisis Struktur Kognitif Siswa Dengan Metode Flowmap Dalam Materi Asam Basa Menggunakan Model Learning Cycle 8E. EduChemia (Jurnal Kimia Dan Pendidikan), 3(1), 51–65.

https://doi.org/10.30870/educhemia.v3i1.1849

Muldayanti, N. D. (2013). Pembelajaran Biologi Model STAD dan TGT Ditinjau dari Keingintahuan dan Minat Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 2(1), 12–17.

Novak, J. D. and D. B. G. (1984). Learning How to Learn. USA. Cambridge University Press.

Ritdamaya, D., & Suhandi, A. (2016). Konstruksi Instrumen Tes Keterampilan Berpikir Kritis Terkait Materi Suhu dan Kalor. Jurnal Penelitian & Pengembangan Pendidikan Fisika, 02(2), 87–96. https://doi.org/10.21009/1.02212

Sudjana. (2005). Metoda Statistika / Sudjana. Tarsito.

Sutarto, S. (2017). Teori Kognitif dan Implikasinya Dalam Pembelajaran. Islamic Counseling: Jurnal Bimbingan Konseling Islam, 1(2), 1. https://doi.org/10.29240/jbk.v1i2.331

Wiyanto. (2008). Menyiapkan Guru Sains Mengembangkan Kompetensi Laboratorium. Unnes Press.

Published

2023-08-19

Issue

Section

Education and Social Science