Kontribusi Kecerdasan Intrapersonal Siswa Terhadap Kesadaran Metakognitif Siswa SMK Se-Kota Blitar

Authors

  • Tri Maryati Universitas Nahdlatul Ulama Blitar
  • Siti Uswatun Kasanah Universitas Nahdlatul Ulama Blitar
  • Veradella Yuelisa Maf’ula Universitas Nahdlatul Ulama Blitar

DOI:

https://doi.org/10.28926/briliant.v4i3.344

Keywords:

kecerdasan intrapersonal siswa, kesadaran metakognitif siswa

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan untuk menyelidiki persentase kontribusi kecerdasan intrapersonal terhadap kesadaran metakognitif siswa paket keahlian teknik komputer dan jaringan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri pada kota Blitar. Penelitian kuantitatif menjadi jenis serta analisis data pada penelitian ini. Sampel data yang diolah adalah siswa kelas X sejumlah 57 siswa. Angket digunakan untuk mengumpulkan data variabel kecerdasan intrapersonal siswa dan kesadaran metakognitif siswa. Analisis data dilakukan menggunakan distribusi frekuensi dengan program SPSS untuk windows versi 16 untuk operasi deskripsi dan regresi linear sederhana. Hasil penelitian menunjukkan: kecerdasan intrapersonal siswa memiliki kontribusi signifikan secara simultan terhadap kesadaran metakognitif siswa sebesar 50,9 %.

References

Badan Pusat Statistik. (2015). Keadaan Ketenagakerjaan Indonesia Februari 2018. Berita Resmi Statistik No 42/05/Th. XXI.

Bandarabbasi, Davar, A., & Roya Karbalaei, A. (2013). The study of the relationship between multiple intelligences and learning strategies among Iranian EFL learners. European Online Journal of Natural and Social Sciences: Proceedings, 2(2), 143–149.

Bruce-Mayne, J. (2014). The living consensus: Growing transformative learning environments. NZ TVET Educational Forum, Tianjin, P.R. China, November 2014. Tianjin: Sino-NZ Forum.

Cedefop. (2009). Modernising vocational education and training: Fourth report on vocational education and training research in Europe: Executive summary. Publications Office of the European Union, Luxembourg.

Corebima, A. D. (2006). Metakognisi: Suatu Ringkasan Kajian. Makalah Disajikan Dalam Pelatihan Strategi Metakognitif Pada Pembelajaran Biologi Untuk Guru-Guru Biologi SMA, Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat (LPKM) UNPAR, Palangkaraya, 23 Agustus 2006, 23.

Desmita, D. (2009). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Efendi, N. (2013). Pengaruh pembelajaran reciprocal teaching dipadukan think pair share terhadap peningkatan kemampuan metakognitif belajar biologi siswa SMA berkemampuan akademik berbeda di kabupaten sidoarjo. Jurnal Santiaji Pendidikan (JSP), 3(2), 85–109.

Jasmine, J. (2012). Metode mengajar multiple intelligences. Bandung: Nuansa Cendekia.

Kusumaningtias, A., Zubaidah, S., & Indriwati, S. E. (2013). Pengaruh problem based learning dipadu strategi numbered heads together terhadap kemampuan metakognitif, berpikir kritis, dan kognitif biologi. Jurnal Penelitian Kependidikan, 23(1), 33–47.

Lunenburg, F. C., & Lunenburg, M. R. (2014). Applying Multiple Intelligences in the Classroom: A Fresh Look at Teaching Writing. International Journal of Scholarly Academic Intellectual Diversity, 16(1), 1–14.

Manurung, N. (2013). Pemanfaatan multiple inteligence dalam proses pembelajaran. Jurnal Keguruan Penelitian, Pemikiran, Dan Pengabdian, 1(1), 49–56.

Mukhadis, A. (2013). Evaluasi Program Pembelajaran Bidang Teknologi. Malang: Bayumedia Publishing.

Murtadho, F. (2013). Berpikir Kritis dan Strategi Metakognisi: Alternatif Sarana Pengoptimalan Latihan Menulis Argumentasi. 2nd Internasional Seminar on Quality and Affordable Education, 530–541.

Pearson, M. (2011). Multiple intelligences and the therapeutic alliance: Incorporating multiple intelligence theory and practice into counselling. European Journal of Psychotherapy & Counselling, 13(3), 263–278.

Perez, M. del M. P., & Ruz, N. R. (2014). Intrapersonal intelligence and motivation in foreign language learning. European Scientific Journal, 10(17), 142–150.

Pucheu, P. M. (2008). An investigation of the relationships between the scoring rubrics inventory and the metacognitive awareness inventory as reported by secondary school core-subject teachers. New Orleans: Graduate Faculty of the University of New Orleans.

Schraw, G., & Dennison, R. S. (1994). Assessing metacognitive awareness. Contemporary Educational Psychology, 19(4), 460–475.

Thoha, A. S. (2013). Menyelaraskan Dunia Pendidikan dan Dunia Kerja di Bidang Pertanian. 25 Maret. Retrieved from https://www.kompasiana.com/achmadsiddikthoha/5528f3316ea83451468b45d2/menyelaraskan-dunia-pendidikan-dan-dunia-kerja-di-bidang-pertanian?page=all

Tosun, C., & Senocak, E. (2013). The effects of problem-based learning on metacognitive awareness and attitudes toward chemistry of prospective teachers with different academic backgrounds. Australian Journal of Teacher Education, 38(3), 4.

Trianto S.Pd M.Pd. (2007). Model-model pembelajaran inovatif berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Visser, B. A., Ashton, M. C., & Vernon, P. A. (2006). Beyond g: Putting multiple intelligences theory to the test. Intelligence, 34(5), 487–502.

Young, A., & Fry, J. D. (2008). Metacognitive awareness and academic achievement in college students. Journal of the Scholarship of Teaching and Learning, 8(2), 1–10.

Yuwono, C. S. M. (2014). Peningkatan Keterampilan Metakognisi Siswa dengan Pembelajaran Kooperatif Jigsaw-Modifikasi. Jurnal Santiaji Pendidikan (JSP), 4(1), 1–21.

Published

2019-08-31

Issue

Section

Education and Social Science